Senin, 15 Juli 2013

Laporan Kuliah Lapangan UPN "VETERAN" YOGYAKARTA



KOMPENSASI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
SARI ROTI SEMARANG JAWA TENGAH
LAPORAN KULIAH LAPANGAN



Disusun Oleh :
Nengah Mambal
141100245


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan dengan judul: “KOMPENSASI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN SARI ROTI SEMARANG JAWA TENGAH”, guna untuk memenuhi persyaratan kurikulum semester VI Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
            Penyusunan Laporan Kuliah Lapangan ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk, bantuan, dorongan, dan saran-saran dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1)      Bapak Drs. Sudaryoto,MS. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu penulis dengan memberikan pengarahan dalam penyusunan laporan kuliah lapangan ini.
2)      Perusahaan Sari Roti Semarang Jawa Tengah yang telah memberikan data atau informasi perusahaan untuk keperluan penulisan laporan kuliah lapangan.
3)      Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan dorongan serta doa dalam saya menyelesaikan laporan kuliah lapangan ini.
4)      Kepada teman-teman yang telah membantu memberikan semangat dalam penyusunan laporan kuliah lapangan ini.
            Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan kuliah lapangan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kiranya perlu adanya kritik dan saran yang bersifat membangun supaya pada kesempatan lain dapat lebih baik. Semoga  laporan kuliah lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
                                                                                                                    Yogyakarta,    Juli 2013


                                                                                                            Penyusun





                 (Nengah Mambal)






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belang Masalah
Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam melaksanakan proses produksinya, suatu perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah bahan baku, modal, dan manusia.
Terkhusus pada faktor manusia, faktor ini memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus selalu memperhatikan faktor manusia atau tenaga kerja yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki perusahaan, tidak akan bisa mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan jika peralatan tersebut tidak dioperasikan secara efektif dan efisien oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Dari sudut pandang perusahaan, pemberian kompensasi atau balas jasa merupakan suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan kepada para karyawannya. Oleh karena itu pihak perusahaan harus melakukan suatu penilaian yang teliti mengenai prestasi kerja yang dihasilkan oleh tiap-tiap karyawan tersebut. Hal tersebut dilaksanakan oleh pihak perusahaan karena perusahaan tersebut menghendaki adanya suatu prestasi kerja yang maksimal dari biaya kompensasi yang mereka keluarkan.
Setiap anggota dari suatu organisasi mempunyai kepentingan dan tujuan sendiri ketika ia bergabung pada organisasi tersebut. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber daya manusia.
Kompensasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002) adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
Kompensasi adalah penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja (Nawawi, 2001). Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah gaji, tunjangan, bonus,dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non-financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung.
Demikian pula perusahaan Sari Roti yang bisa dikatakan perusahaan besar di Indonesia juga berkeinginan mempertahankan dan mendatangkan tenaga kerja yang berkualitas. Salah satu caranya sudah dijelaskan diatas yaitu pemberian kompensasi yang sesuai dengan harapan setiap anggota perusahaan, sehingga tercapai keselarasan tujuan perusahaan maupun karyawannya. Dari uraian diatas maka peneliti menulis judul “Kompensasi Karyawan pada Perusahaan Sari Roti Semarang Jawa Tengah”.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, pokok permasalahan yang perlu di kaji dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana pelaksanaan kompensasi karyawan yang dilakukan pada perusahaan Sari Roti”.
C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem kompensasi yang diterapkan pada perusahaan Sari Roti.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam system kompensasi karyawannya, selanjutnya juga dapat sebagai pertimbangan pemberian kompensasi yang lebih baik bagi perusahaan Sari Roti.
2.      Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang kompensasi karyawan yang diperoleh penulis dari kuliah dengan kenyataan yang sesungguhnya pada perusahaan Sari Roti.
3.      Bagi Pembaca
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah masukan bagi dunia ilmu pengetahuan, dan memperkaya informasi bagi mahasiswa, khususnya dibidang sumber daya manusia.













BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Kompensasi
Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai kerja keras dan semakin menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan dan karena itulah perusahaan memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000).
 Menurut Gary Dessler (2003) mengatakan bahwa kompensasi pegawai berarti semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada pegawai atau timbul dari kepegawaian mereka. Sedangkan menurut Hani Handoko (1993) menyatakan bahwa kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Kompensasi acap kali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Mutiara S. Panggabean, 2002).
Berdasarkan beberapa definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah bentuk balas jasa yang diberikan perusahaan atas kontribusi karyawannya.

B.     Jenis-jenis Kompensasi
Kompensasi yang diberikan oleh organisasi kepada pekerjanya terdapat dalam beberapa bentuk. Menurut Gary Dessler (2003), membagi kompensasi kedalam tiga komponen, yakni :
1.      Pembayaran uang secara langsung (direct financial payment) dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus. Pada dasarnya terdapat dua dasar penentuan upah pegawai :
a.       Berdasarkan waktu. Pada umurnya pegawai digaji atas dasar waktu pelaksanaan pekerjaan, seperti karyawan pabrik atau buruh kasar biasanya dibayar atas upah (wages) menurut jam atau harian. Sedangkan seorang pegawai digaji (salaried) seperti para manajer, profesional dan administratif.
b.      Upah borongan (piecework). Upah borongan mengaitkan kompensasi secara langsung dengan jumlah produksi yang dihasilkan karyawan. Dalam versi sederhana, upah karyawan dihitung dari standar satuan yang dihasilkan dalam satu jam.
2.      Pembayaran tidak langsung (indirect payment) dalam bentuk tunjangan seperti asuransi dan liburan atas dana perusahaan. Tunjangan ini digolongkan dalam paket kesejahteraan, dimana paket ini diberikan kepada seluruh pegawai berdasarkan keanggotaan mereka dalam perusahaan. Dibawah ini adalah beberapa jenis tunjangan :
a.       Tunjangan bayaran suplemen menyediakan bayaran untuk tidak bekerja. Tunjangan ini meliputi asuransi ketunakaryaan, uang liburan dan hari libur.
b.      Tunjangan asuransi merupakan jenis lain lain dari bentuk kesejahteraan pegawai. Pada umumnya perusahaan membaginya kedalam bentuk asuransi jiwa dan perumah sakitan secara berkelompok, asuransi kecelakaan dan asuransi ketidakmampuan.
3.      Ganjaran nonfinansial (nonfinancial rewards) seperti hal-hal yang tidak mudah di kuantifikasi, yaitu ganjaran- ganjaran seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes dan kantor yang lebih bergengsi.
Kompensasi merupakan cara perusahaan untuk meningkatkan kualitas karyawannya untuk pertumbuhan perusahaan. Setiap perusahaan memiliki suatu sistem kompensasi yang berbeda-beda. sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya. Menurut Simamora (2004) kompensasi terdiri dari :
1.      Kompensasi Finansial
a.       Kompensasi Langsung
·         Bayaran Pokok (Base Pay) yaitu gaji dan upah.
·         Bayaran Prestasi (Merit Pay).
·         Bayaran Insentif (Insentive Pay) yaitu bonus, komisi,pembagian laba, pembagian keuntungan, dan pembagian saham.
·         Bayaran Tertangguh (Deferred Pay) yaitu program tabungan, dan anuitas pembelian saham.
b.      Kompensasi Tidak Langsung
·         Program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, dan asuransi tenaga kerja.
·         Bayaran di luar jam kerja yaitu liburan, hari besar, cuti tahunan, dan cuti hamil.
·         Fasilitas yaitu kendaraan, ruang kantor, tempat parkir.
2.      Kompensasi Nonfinansial
a.         Pekerjaan yaitu tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian.
b.         Lingkungan Kerja yaitu kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, dan lingkungan kerja yang nyaman.
C.    Tujuan Diadakannya Kompensasi
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002), tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah:
1.      Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2.      Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3.      Pengadaan Karyawan
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4.      Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5.      Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.
6.      Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
7.      Pengaruh Serikat Buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8.      Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Sedangkan tujuan kompensasi menurut Ishak Arep dan Henri Tanjung (2002), banyak kasus dimana sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas keluar setelah diperoleh dengan susah payah akibat sistem kompensasi yang tidakmenarik, sehingga kompensasi bertujuan bukan hanya untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, tetapi juga untuk mempertahankan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tersebut
D.    Sistem dan Kebijakan Kompensasi
Menurut Hasibuan (2003: 122) sistem dan kebijaksanaan kompensasi terdiri atas:
1.      Sistem Kompensasi
Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah:
a.       Sistem Waktu
Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan sistem waktu relatif mudah serta dapat diterapakan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian.Kebaikan sistem ini adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya kompensasi yang dibayarkan tetap. Kelemahan sistem waktu ialah pekerja yang malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian.
b.      Sistem Hasil (Output)
Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. Kebaikan sistem hasil memberikan kesempatan kepada karyawan yang bekerja bersungguh-sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar. Kelemahan sistem ini ialah kualitas barang yang dihasilkan kurang baik dan karyawan yang kurang mampu balas jasanya kecil, sehingga kurang manusiawi.
c.       Sistem Borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannnya. Jadi, dalam sistem borongan pekerja bisa mendapat balas jasa besar atau kecil, tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka
2.      Kebijakan Kompensasi
Kebijaksaan kompensasi, baik besarnya, susunan, maupun waktu pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusahaan. Besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, konsistensi eksternal, serta berpedoman kepada keadilan dan Undang-Undang perburuhan. Dengan kebijakan ini, diharapkan akan terbina kerja sama yang serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak.
3.      Waktu Pembayaran Kompensasi
Kompensasi harus dibayar tepat pada waktunya, jangan sampai terjadi penundaan, supaya kepercayaan karyawan terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar, ketenangan dan konsentrasi kerja akan lebih baik. Jika pembayaran kompensasi tidak tepat pada waktunya akan mengakibatkan disiplin, moral, gairah kerja karyawan menurun, bahkan turn over karyawan semakin besar. Pengusaha harus memahami bahwa balas jasa akann dipergunakan karyawan beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhankebutuhannya, dimana kebutuhan itu tidak dapat ditunda, misalnya makan. Kebijaksaan waktu pembayaran kompensasi hendaknya berpedoman dari pada menunda lebih baik mempercepat dan menetapkan waktu yang paling tepat
BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis  Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif. Adapun pengertian dari jenis penelitian deskriptif adalah “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut Arikunto menjelaskan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. (Arikunto, 2007)
Jenis penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang menerangkan, menggambarkan, menuturkan dan menjelaskan serangkain peristiwa atau fenomena yang terjadi dilapangan. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan faktor-faktor itu pada tahap mengemukakan gejala-gejala secara lengkap di dalam aspek yang diselidiki kemudian dikembangkan dengan memberikan penafsiran terhadap faktor-faktor yang ditemukan.        
Alasan penggunaan metode penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini menggunakan karyawan sebagai instrument utama untuk mengumpulkan data. Dalam hal ini peneliti sendiri yang terlibat ke lapangan untuk memperoleh data. Metode kualitatif juga dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan informan sehingga peneliti dapat memperoleh data yang akurat dan dapat mengungkapkan terhadap obyek yang sedang diteliti secara mendalam.
B.     Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Objek dari penelitian ini adalah system kompensasi karyawan. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Sari Roti, dipilihnya perusahaan Sari Roti ini didasarkan pada pertimbangan bahwa perusahaan Sari Roti memiliki data yang diperlukan untuk penyusunan laporan kuliah lapangan ini.
Menurut Husen Umar (2005) pengertian objek penelitian adalah Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bias juga ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu.”
C.    Responden
Responden adalah orang yang akan dimintai jawaban atau tanggapan atas pertanyaan yang akan diajukaan. Dalam laporan ini penulis memperoleh data secara langsung dari pihak perusahaan Sari Roti yaitu bagian HRD atau bagian hubungan masayarakat yang akan bersedia memberikan waktunya untuk penelitian kuliah lapangan ini.
D.    Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian inin peneliti menggunakan data primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut :
1.      Data Primer
Definisi data primer menurut Sugiyono (2009), Sumber primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini yaitu berupa wawancara yang akan diajukan kepada bagian HRD atau hubungan masyarakat pada perusahaan Sari Roti.
2.      Data Sekunder
Definisi data sekunder menurut Sugiyono (2009), Sumber sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan.” Data sekunder dalam penelitian ini yaitu struktur organisasi, sejarah perusahaan, visi, misi serta dokumen dari perusahaan Sari Roti.
E.     Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Patton yang dikutip Moleong adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Dalam penelitian ini menggunakan wawancara dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan :
1.    Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2.    Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3.    Membandingkan apa yang dikatakan orang orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4.    Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.
5.    Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
6.    Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil perbandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Yang penting disini ialah bias mengetahui adanya alasan alasan terjadinya perbedaan perbedaan tersebut.
 Objek nyata yang akan diteliti, sesuai dengan permasalahan yang ada dan pokok pembahasan masalah dalam penelitian ini maka penulis akan melakukan kegiatan penelitian pada sebagian karyawan perusahaan Sari Roti yang merupakan pihak relevan dan tepat dengan pembahasan  untuk dijadikan sumber data yang diperlukan dalam menyusun laporan.








BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A.    Data Umum
1.      Sejarah Perusahaan
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun 1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.
Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.
Lokasi parik Sari Roti :
a.       Cikarang Barat (Head Office)
Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar Blok A No. 9, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi 17520
b.      Cikarang
·         Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XII A Blok W 40-41, Cikarang, Bekasi 17530
·         Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XVII B Blok U 33, Cikarang, Bekasi 17530
c.       Pasuruan
Kawasan PIER, Jl. Raya Rembang Industri No. 28, Pasuruan 67152
d.      Semarang
Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III No 1, Semarang
e.       Medan
Kawasan Industri Medan Star II, Jl. Pelita Raya I No. 8-10 Tanjung Morawa, Deli Serdang
f.       Palembang
Jl. Kerani Ahmad RT. 38 RW. 8 Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan
g.      Makasar
Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima 10 Blok A No. 2A, Makassar, Sulawesi Selatan
Berikut sejarah perkembangan Perusahaan Sari Roti secara Singkat :
a.       1995: Berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation pada tahun 1995.
b.      2001: Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini mesin (roti tawar dan roti manis).
c.       2005: Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur.
d.      2008: Perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat
e.       2010: Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.
f.       2011: Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara) dan Cikarang Barat (Jawa Barat).
g.      2012: Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan Medan.
2.      Visi dan Misi Perusahaan
a.       Visi
Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia.
b.      Misi
Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.
3.      Lokasi Perusahaan
Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III No 1, Semarang
4.      Struktur Organisasi
Terlampir.
B.     Data Khusus
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak perusahaan bagian hubungan masyarakat dan bagian produksi, maka didapat data-data sebagai berikut :
1.      Jenis kompensasi
Dalam penentuan kompensasi atau pengupahan karyawan pada perusahaan Sari Roti, perusahaan menggunakan jenis-jenis kompensasi sebagai berikut :
a.       Pembayaran secara langsung
·         Bayaran pokok yaitu gaji dan upah.
·         Bayaran insentif yaitu bonus
·         Bayaran prestasi
b.      Pembayaran tidak langsung
·         Program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan pensiun.
·         Bayaran diluar jam kerja yaitu liburan, hari besar, dan cuti hamil.
·         Tunjangan yaitu tunjangan hari raya.
2.      Tujuan Diadakan Kompensasi
a.       Ikatan kerja sama
Dalam pemberian kompensasi maka terjalin ikatan kerja sama antara perusahaan dengan karyawan.
b.      Motivasi
Dengan diberikannya kompensasi atau pengupahan yang sesui maka dengan harapan karyawan pada perusahaan akan termotivasi.
c.       Disiplin Kerja
Dengan pengupahan yang baik, karyawan bekerja dengan disiplin dan mudah untuk memberikan tugas-tugas yang ingin diselesaikan.
d.      Mempertahankan Karyawan
Perusahaan Sari Roti juga bertujuan ingin mempertahankan karyawan yang mempunyai keahlian yang baik.
3.      Sistem dan Kebijakan Kompensasi
a.       Sistem kompensasi
Kompensasi atau pengupahan perusahaan Sari Roti berdasarkan sistem waktu. Dimana karyawan di berikan gaji atau upah berdasarkan waktu kerja mereka. Seperti karyawan dibagian produksi, mereka mendapatkan gaji sebulan sekali tanpa memperhatikan jumlah produk yang telah mereka hasilkan.
b.      Kebijakan Kompensasi
Kebijakan kompensasi pada perusahaan Sari Roti ini besarnya ditentukan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, serta berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 88 ayat 1 yaitu setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
4.      Dasar penentuan gaji yang dilakukan perusahaan Sari Roti memiliki empat langkah penting antara lain :
a.       Menganalisis jabatan atau tugas
Analisis jabatan merupakan kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas - tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut supaya berhasil untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan standar untuk kerja. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai landasan untuk mengevaluasi jabatan.
b.      Mengevaluasi jabatan
Evaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan nilai relatif dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini dilakukan untuk mengusahakan tercapainya internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat penting dalam penentuan tingkat gaji. Internal equity adalah jumlah yang diperoleh dipersepsi sesuai dengan input yang diberikan dibandingkan dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan.
c.       Melakukan survei gaji
Survei gaji dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting dalam perencanaan dan penentuan gaji. Survei dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mendatangi perusahaan- perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan lain - lain.
d.      Menentukan tingkat gaji
Setelah evaluasi jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan ranking jabatan, dan melakukan survei tentang gaji yang berlaku di pasar tenaga kerja selanjutnya adalah penentuan gaji
C.    Pembahasan
Sumber daya manusia sangat berperan penting pada perusahaan Sari Roti, walaupun dalam kegiatan produksi menggunakan mesin-mesin yang canggih, karyawan juga sangat diperlukan untuk menjalankan dan mengawasi mesin-mesin tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan perusahaan. Sehingga kompensasilah salah satunya jalan agar karyawan mau bekerja dengan semaksimal mungkin.
Pengertian kompensasi menurut Gary Dessler sesuai dengan apa yang diterapkan pada perusahaan Sari Roti, yaitu semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada pegawai atau timbul dari kepegawaian mereka. Artinya dalam pelaksanaan kompensasinya perusahaan sudah melakukan sesuai dengan teori yang ada.
Jenis kompensasi yang diterapkan dalam perusahaan Sari Roti sesuai dengan teori yang diajarkan dikampus, yaitu pemberian kompensasi seperti pembayaran secara langsung yaitu pembayaran yang diberikan kepada karyawannya yakni bayaran pokok, bayaran insentif, bayaran prestasi. Pembayaran secara tidak langsung yaitu pembayaran yang dibererikan kepada karyawan seperti program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan pensiun, bayaran diluar jam kerja yaitu liburan, hari besar, dan cuti hamil, dan tunjangan yaitu tunjangan hari raya.
Dalam pemberian kompensasi, perusahaan Sari Roti mempunyai tujuan-tujuan tersendiri, seperti ikatan kerja sama, motivasi, disiplin kerja, dan mempertahankan karyawan. Dengan tujuan seperti ini, agar perusahaan dapat berjalan dengan sebaik mungkin, hal tersebut sesuai dengan teori yang telah dikemukan oleh Malayu S.P. Hasibuan yaitu, ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan karyawan, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, pengaruh serikat buruh.
Sistem kompensasi yang diterapkan dalam perusahaan Sari Roti yaitu sistem waktu, dimana sistem waktu tersebut besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu, yaitu karyawan diberikan gaji sebulan sekali. Administrasi sistem pengupahan menurut waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan tetap maupun tidak tetap. Sistem yang diterapkan pada perusahaan sesuai dengan teori menurut Malayu S.P. Hasibuan.
Kebijakan kompensasi pada perusahaan Sari Roti ini besarnya ditentukan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, serta berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 88 ayat 1 yaitu setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dengan kebijakan seperti ini perusahaan berharap terjalin kerja sama yang baik antara perusahaan dengan karyawan dan sebaliknya.
Dasar penentuan gaji yang dilakukan perusahaan Sari Roti memiliki empat langkah penting, pertama menganalisis jabatan atau tugas analisis jabatan merupakan kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas - tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut supaya berhasil untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan standar untuk kerja. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai landasan untuk mengevaluasi jabatan. Kedua mengevaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan nilai relatif dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini dilakukan untuk mengusahakan tercapainya internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat penting dalam penentuan tingkat gaji. Internal equity adalah jumlah yang diperoleh dipersepsi sesuai dengan input yang diberikan dibandingkan dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan.Ketiga melakukan survei gaji dimana survei gaji dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting dalam perencanaan dan penentuan gaji. Survei dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mendatangi perusahaan- perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan lain - lain. Keempat menentukan tingkat gaji setelah evaluasi jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan ranking jabatan, dan melakukan survei tentang gaji yang berlaku di pasar tenaga kerja selanjutnya adalah penentuan gaji.
Dalam penelitian ini, terjadi kesesuaian antara visi dan misi serta tujuan perusahaan Sari Roti dengan data primer yaitu data yang didapat melalui proses wawancara dengan responden Ibu Maya selaku hubungan masyarakat. Visinya yaitu menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia. Ini terbukti bahwa hanya perusahaan Sari Roti yang jenis perusahaan produksi roti pabrikasi yang memiliki lima pabrik besar dan beberapa kantor. Sementara misinya yaitu membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan. Kemudian misi sudah jelas terbukti yaitu pendistribusiannya hampir seluruh Indonesia, cara pendistribusiannya seperti supermarket, minimarket, toko kecil, dan gerobak dorong.
















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Dari data penelitian tentang kompensasi karyawan pada perusahaan Sari Roti, Semarang, Jawa Tengah  maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Jenis kompensasi yang diterapkan adalah :
a.       Pembayaran secara langsung
·         Bayaran pokok yaitu gaji dan upah.
·         Bayaran insentif yaitu bonus
·         Bayaran prestasi
b.      Pembayaran secara tidak langsung
·         Program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan pensiun.
·         Bayaran diluar jam kerja yaitu liburan, hari besar, dan cuti hamil.
·         Tunjangan yaitu tunjangan hari raya.
2.      Tujuan diadakan kompensai karyawan yaitu :
a.       Ikatan kerja sama
Dalam pemberian kompensasi maka terjalin ikatan kerja sama antara perusahaan dengan karyawan.
b.      Motivasi kerja
Dengan diberikannya kompensasi atau pengupahan yang sesui maka dengan harapan karyawan pada perusahaan akan termotivasi

c.       Disiplin kerja
Dengan pengupahan yang baik, karyawan bekerja dengan disiplin dan mudah untuk memberikan tugas-tugas yang ingin diselesaikan.
d.      Mempertahankan karyawan
Perusahaan Sari Roti juga bertujuan ingin mempertahankan karyawan yang mempunyai keahlian yang baik.
3.      Sistem kompensasi yang diterapkan dalam perusahaan Sari Roti yaitu sistem waktu, dimana sistem waktu tersebut besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu, yaitu karyawan diberikan gaji sebulan sekali.
4.      Kebijakan kompensasi pada perusahaan Sari Roti ini besarnya ditentukan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, serta berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 88 ayat 1 yaitu setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
5.      Dasar penentuan gaji yang dilakukan perusahaan Sari Roti memiliki empat langkah penting antara lain :
e.       Menganalisis jabatan atau tugas
Analisis jabatan merupakan kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas - tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut supaya berhasil untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan standar untuk kerja. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai landasan untuk mengevaluasi jabatan.

f.       Mengevaluasi jabatan
Evaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan nilai relatif dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini dilakukan untuk mengusahakan tercapainya internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat penting dalam penentuan tingkat gaji. Internal equity adalah jumlah yang diperoleh dipersepsi sesuai dengan input yang diberikan dibandingkan dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan.
g.      Melakukan survei gaji
Survei gaji dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting dalam perencanaan dan penentuan gaji. Survei dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mendatangi perusahaan- perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan lain - lain.
h.      Menentukan tingkat gaji
Setelah evaluasi jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan ranking jabatan, dan melakukan survei tentang gaji yang berlaku di pasar tenaga kerja selanjutnya adalah penentuan gaji.
B.     Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada perusahaan Sari Roti serta kesimpulan-kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat berguna agar perusahaan dapat berkembang, yaitu :
1.      Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemberian kompensasi pada perusahaan Sari Roti Semarang Jawa Tengah maka telah diperoleh gambaran bahwa pemberian kompensasi yang telah diterapkan perusahaan terhadap karyawan sudah terlihat optimal dengan adanya beberapa jenis kompensasi yang diberikan kepada setiap karyawannya.
2.      Dalam sistem kompensasi berdasarkan standar waktu diharapkan memperhatikan karyawan dengan lebih seksama agar kompensasi yang diterima sesuai dengan apa yang dihasilkan, karena sistem kompensasi berdasarkan waktu mempunyai kelemahan ialah pekerja yang malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian.
3.      Prosedur pemberian kompensasi karyawan yang telah ditetapkan haruslah terus dijalankan sesuai dengan hasil penetapan pihak perusahaan dan prosedur pemberian kompensasi karyawan pun harus dilaksanakan secara transaparan guna menghindari terjadinya prasangka yang tidak baik dari karyawan, dan agar karyawan mengetahui dengan jelas bahwa hak yang mereka dapatkan telah sesuai dengan kewajiban yang telah mereka lakukan.








DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2007. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. jakarta: Rineka Aksara
Dessler, Gary. 2000. Human Resource Management 8th Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Dessler, Gary.2003. Human Resource Management Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall

Hani Handoko. 1993. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Husein Umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
Isak Arep dan Henri Tanjung. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Trisakti. Jakarta.

Mathis, Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: SalembaEmpat

Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Panggaben, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghallia Indonesia.

Siagian, S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Bandung.

Www.Sariroti.com





LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI

Dewan Komisaris
Nama
Jabatan
Benny Setiawan Santoso
Presiden Komisaris
Tan Hang Huat
Komisaris
Seah Kheng Hong Conrad
Komisaris Independen

Dewan Direksi
Nama
Jabatan
Wendy Sui Cheng Yap
Presiden Direktur & CEO
Indrayana
Direktur
Kaneyoshi Morita
Direktur
Takao Okabe
Direktur
Yenni Husodo
Direktur
Chin Yuen Loke
Direktur Tidak Terafiliasi

                                                                    Operasional                  
Nama
Jabatan
Yusuf Hadi
Operasional
Alina Sofia
Keuangan
Jong Kim Kiam
Pengembangan Bisnis
Marlan Rustiady
Pabrik
Freddy Henokh
Penjualan dan Pemasaran
Damayanti Anita Dewi
Pengembangan SDM
Hendrika Visudhi
Pembelian

Fungsi Korporasi
Nama
Jabatan
Chin Yuen Loke
Hubungan Invertor
Yusuf Hady
Hubungan Masyarakat
Arlina Sofia
Sekretaris Perseroan
Sri Mulyana
Hokum
Arif Ahmad Risandi
Penelitian dan Pengembangan

















STRUKTUR ORGANISASI


Pengembanagn &Kualitas Produk

Produksi

Pemasaran

Pembelian

Teknologi Informasi

Keuangan & Akuntansi

SDM

Sekretaris Perseroan

Direktur Kepatuhan

Direktur Keuangan

Direktur Pembelian

Direktur Pengembangan Produk dan Teknologi

Audit Internal

Direktur Tidak Terafiliasi

Presiden Direktur

Dewan Komisaris