KOMPENSASI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
SARI ROTI SEMARANG JAWA TENGAH
LAPORAN KULIAH LAPANGAN
Disusun Oleh :
Nengah Mambal
141100245
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan dengan judul: “KOMPENSASI KARYAWAN
PADA PERUSAHAAN SARI ROTI SEMARANG JAWA TENGAH”, guna untuk memenuhi persyaratan kurikulum semester VI Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.
Penyusunan
Laporan Kuliah Lapangan ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk,
bantuan, dorongan, dan saran-saran dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada:
1) Bapak
Drs. Sudaryoto,MS. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu penulis dengan
memberikan pengarahan dalam penyusunan laporan kuliah lapangan ini.
2) Perusahaan
Sari Roti Semarang Jawa Tengah yang telah memberikan data atau informasi
perusahaan untuk keperluan penulisan laporan kuliah lapangan.
3) Kepada
kedua orang tua saya yang telah memberikan dorongan serta doa dalam saya
menyelesaikan laporan kuliah lapangan ini.
4) Kepada
teman-teman yang telah membantu memberikan semangat dalam penyusunan laporan
kuliah lapangan ini.
Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa laporan kuliah lapangan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kiranya perlu adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun supaya pada kesempatan lain dapat lebih baik.
Semoga laporan kuliah lapangan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, Juli 2013
Penyusun
(Nengah
Mambal)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belang Masalah
Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan
dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan
konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam melaksanakan proses produksinya, suatu
perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat menunjang tercapainya
tujuan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah bahan baku, modal, dan
manusia.
Terkhusus pada faktor manusia, faktor ini memegang
peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi. Oleh karena itu,
pihak perusahaan harus selalu memperhatikan faktor manusia atau tenaga kerja
yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Secanggih apapun peralatan yang dimiliki perusahaan, tidak akan bisa mencapai
tingkat produktivitas yang diharapkan jika peralatan tersebut tidak
dioperasikan secara efektif dan efisien oleh sumber daya manusia yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut.
Dari sudut pandang perusahaan, pemberian kompensasi
atau balas jasa merupakan suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak
perusahaan kepada para karyawannya. Oleh karena itu pihak perusahaan harus
melakukan suatu penilaian yang teliti mengenai prestasi kerja yang dihasilkan
oleh tiap-tiap karyawan tersebut. Hal tersebut dilaksanakan oleh pihak
perusahaan karena perusahaan tersebut menghendaki adanya suatu prestasi kerja
yang maksimal dari biaya kompensasi yang mereka keluarkan.
Setiap anggota dari suatu organisasi mempunyai
kepentingan dan tujuan sendiri ketika ia bergabung pada organisasi tersebut.
Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya
alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah
satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja
akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang
tidak bekerja. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan
organisasi bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena
kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan
sumber daya manusia.
Kompensasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002)
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung
yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja
sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan,
disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
Kompensasi adalah penghargaan atau ganjaran pada
para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya,
melalui kegiatan yang disebut bekerja (Nawawi, 2001). Kompensasi juga merupakan
penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung,
financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas sumbangan mereka
dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi sangat
dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya.
Adapun bentuk kompensasi financial adalah gaji, tunjangan, bonus,dan komisi.
Sedangkan untuk kompensasi non-financial diantaranya pelatihan, wewenang dan
tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung.
Demikian pula perusahaan Sari Roti yang bisa
dikatakan perusahaan besar di Indonesia juga berkeinginan mempertahankan dan
mendatangkan tenaga kerja yang berkualitas. Salah satu caranya sudah dijelaskan
diatas yaitu pemberian kompensasi yang sesuai dengan harapan setiap anggota
perusahaan, sehingga tercapai keselarasan tujuan perusahaan maupun karyawannya.
Dari uraian diatas maka peneliti menulis judul “Kompensasi Karyawan pada Perusahaan Sari Roti Semarang Jawa Tengah”.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, pokok permasalahan yang
perlu di kaji dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana pelaksanaan kompensasi karyawan yang
dilakukan pada perusahaan Sari Roti”.
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem
kompensasi yang diterapkan pada perusahaan Sari Roti.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Bagi
Perusahaan
Hasil
penelitian ini dapat memberikan masukan dalam system kompensasi karyawannya, selanjutnya juga dapat sebagai pertimbangan pemberian
kompensasi yang lebih baik bagi perusahaan Sari Roti.
2.
Bagi Penulis
Diharapkan
dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang kompensasi karyawan yang
diperoleh penulis dari kuliah dengan kenyataan yang sesungguhnya pada
perusahaan Sari Roti.
3. Bagi
Pembaca
Dengan
adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah masukan bagi dunia ilmu pengetahuan, dan memperkaya informasi
bagi mahasiswa, khususnya dibidang sumber daya manusia.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kompensasi
Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memperoleh
uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai
menghargai kerja keras dan semakin menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan
dan karena itulah perusahaan memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja
karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen
untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para
karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000).
Menurut Gary Dessler (2003)
mengatakan bahwa kompensasi pegawai berarti semua bentuk penggajian atau
ganjaran yang mengalir kepada pegawai atau timbul dari kepegawaian mereka.
Sedangkan menurut Hani Handoko (1993) menyatakan bahwa
kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi
mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga
dan masyarakat. Kompensasi acap kali juga disebut penghargaan dan dapat
didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan
sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi
(Mutiara S. Panggabean, 2002).
Berdasarkan beberapa definisi para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah bentuk balas jasa yang diberikan
perusahaan atas kontribusi karyawannya.
B.
Jenis-jenis
Kompensasi
Kompensasi yang diberikan oleh organisasi kepada pekerjanya
terdapat dalam beberapa bentuk. Menurut Gary Dessler (2003), membagi kompensasi
kedalam tiga komponen, yakni :
1. Pembayaran
uang secara langsung (direct financial
payment) dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus. Pada dasarnya
terdapat dua dasar penentuan upah pegawai :
a. Berdasarkan
waktu. Pada umurnya pegawai digaji atas dasar waktu pelaksanaan pekerjaan,
seperti karyawan pabrik atau buruh kasar biasanya dibayar atas upah (wages) menurut jam atau harian.
Sedangkan seorang pegawai digaji (salaried)
seperti para manajer, profesional dan administratif.
b. Upah
borongan (piecework). Upah borongan
mengaitkan kompensasi secara langsung dengan jumlah produksi yang dihasilkan
karyawan. Dalam versi sederhana, upah karyawan dihitung dari standar satuan
yang dihasilkan dalam satu jam.
2. Pembayaran
tidak langsung (indirect payment)
dalam bentuk tunjangan seperti asuransi dan liburan atas dana perusahaan.
Tunjangan ini digolongkan dalam paket kesejahteraan, dimana paket ini diberikan
kepada seluruh pegawai berdasarkan keanggotaan mereka dalam perusahaan. Dibawah
ini adalah beberapa jenis tunjangan :
a. Tunjangan
bayaran suplemen menyediakan bayaran untuk tidak bekerja. Tunjangan ini
meliputi asuransi ketunakaryaan, uang liburan dan hari libur.
b. Tunjangan
asuransi merupakan jenis lain lain dari bentuk kesejahteraan pegawai. Pada
umumnya perusahaan membaginya kedalam bentuk asuransi jiwa dan perumah sakitan
secara berkelompok, asuransi kecelakaan dan asuransi ketidakmampuan.
3. Ganjaran
nonfinansial (nonfinancial rewards)
seperti hal-hal yang tidak mudah di kuantifikasi, yaitu ganjaran- ganjaran
seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes dan kantor
yang lebih bergengsi.
Kompensasi
merupakan cara perusahaan untuk meningkatkan kualitas karyawannya untuk
pertumbuhan perusahaan. Setiap perusahaan memiliki suatu sistem kompensasi yang
berbeda-beda. sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya. Menurut Simamora (2004)
kompensasi terdiri dari :
1. Kompensasi
Finansial
a. Kompensasi
Langsung
·
Bayaran Pokok (Base Pay) yaitu gaji dan
upah.
·
Bayaran Prestasi (Merit Pay).
·
Bayaran Insentif (Insentive Pay) yaitu
bonus, komisi,pembagian laba, pembagian keuntungan, dan pembagian saham.
·
Bayaran Tertangguh (Deferred Pay) yaitu program
tabungan, dan anuitas pembelian saham.
b. Kompensasi
Tidak Langsung
·
Program perlindungan yaitu asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, dan asuransi tenaga kerja.
·
Bayaran di luar jam kerja yaitu liburan,
hari besar, cuti tahunan, dan cuti hamil.
·
Fasilitas yaitu kendaraan, ruang kantor,
tempat parkir.
2. Kompensasi
Nonfinansial
a.
Pekerjaan yaitu tugas-tugas yang
menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian.
b.
Lingkungan Kerja yaitu kebijakan yang
sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, dan lingkungan
kerja yang nyaman.
C.
Tujuan
Diadakannya Kompensasi
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002), tujuan
pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah:
1. Ikatan
Kerja Sama
Dengan
pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan
karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan
pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.
2. Kepuasan
Kerja
Dengan
balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status
sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan
Karyawan
Jika
program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified
untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika
balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
5. Stabilitas
Karyawan
Dengan
program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif
kecil.
6. Disiplin
Dengan
pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik.
Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh
Serikat Buruh
Dengan
program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh
Pemerintah
Jika
program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti
batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Sedangkan tujuan kompensasi menurut Ishak Arep dan
Henri Tanjung (2002), banyak kasus dimana sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas keluar setelah diperoleh dengan susah payah akibat sistem
kompensasi yang tidakmenarik, sehingga kompensasi bertujuan bukan hanya untuk
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, tetapi juga untuk
mempertahankan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tersebut
D.
Sistem
dan Kebijakan Kompensasi
Menurut
Hasibuan (2003: 122) sistem dan kebijaksanaan kompensasi terdiri atas:
1. Sistem
Kompensasi
Sistem pembayaran kompensasi yang umum
diterapkan adalah:
a. Sistem
Waktu
Dalam
sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan berdasarkan standar
waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan sistem waktu
relatif mudah serta dapat diterapakan kepada karyawan tetap maupun pekerja
harian.Kebaikan sistem ini adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya
kompensasi yang dibayarkan tetap. Kelemahan sistem waktu ialah pekerja yang
malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian.
b. Sistem
Hasil (Output)
Dalam
sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas kesatuan unit yang
dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. Kebaikan
sistem hasil memberikan kesempatan kepada karyawan yang bekerja
bersungguh-sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih
besar. Kelemahan sistem ini ialah kualitas barang yang dihasilkan kurang baik
dan karyawan yang kurang mampu balas jasanya kecil, sehingga kurang manusiawi.
c. Sistem
Borongan
Sistem
borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas
volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa
berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat
yang diperlukan untuk menyelesaikannnya. Jadi, dalam sistem borongan pekerja
bisa mendapat balas jasa besar atau kecil, tergantung atas kecermatan kalkulasi
mereka
2. Kebijakan
Kompensasi
Kebijaksaan
kompensasi, baik besarnya, susunan, maupun waktu pembayarannya dapat mendorong
gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga
membantu terwujudnya sasaran perusahaan. Besarnya kompensasi harus ditetapkan
berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi
jabatan, konsistensi eksternal, serta berpedoman kepada keadilan dan
Undang-Undang perburuhan. Dengan kebijakan ini, diharapkan akan terbina kerja
sama yang serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak.
3. Waktu
Pembayaran Kompensasi
Kompensasi
harus dibayar tepat pada waktunya, jangan sampai terjadi penundaan, supaya
kepercayaan karyawan terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar, ketenangan
dan konsentrasi kerja akan lebih baik. Jika pembayaran kompensasi tidak tepat
pada waktunya akan mengakibatkan disiplin, moral, gairah kerja karyawan
menurun, bahkan turn over karyawan semakin besar. Pengusaha harus memahami
bahwa balas jasa akann dipergunakan karyawan beserta keluarganya untuk memenuhi
kebutuhankebutuhannya, dimana kebutuhan itu tidak dapat ditunda, misalnya
makan. Kebijaksaan waktu pembayaran kompensasi hendaknya berpedoman dari pada
menunda lebih baik mempercepat dan menetapkan waktu yang paling tepat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif. Adapun pengertian dari jenis
penelitian deskriptif adalah “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada
saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut Arikunto menjelaskan bahwa penelitian
deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. (Arikunto, 2007)
Jenis
penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang menerangkan,
menggambarkan, menuturkan dan menjelaskan serangkain peristiwa atau fenomena
yang terjadi dilapangan. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan faktor-faktor
itu pada tahap mengemukakan gejala-gejala secara lengkap di dalam aspek yang diselidiki
kemudian dikembangkan dengan memberikan penafsiran terhadap faktor-faktor
yang ditemukan.
Alasan
penggunaan metode penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini menggunakan
karyawan sebagai instrument utama untuk mengumpulkan data. Dalam hal ini
peneliti sendiri yang terlibat ke lapangan untuk memperoleh data. Metode
kualitatif juga dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara
peneliti dengan informan sehingga peneliti dapat memperoleh data yang akurat
dan dapat mengungkapkan terhadap obyek yang sedang diteliti secara mendalam.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan permasalahan yang
diteliti. Objek dari penelitian ini adalah system kompensasi karyawan.
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Sari Roti, dipilihnya perusahaan
Sari Roti ini didasarkan pada pertimbangan bahwa perusahaan Sari Roti memiliki
data yang diperlukan untuk penyusunan laporan kuliah lapangan ini.
Menurut Husen Umar (2005) pengertian objek
penelitian adalah Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang
menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bias juga
ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu.”
C. Responden
Responden adalah orang yang akan
dimintai jawaban atau tanggapan atas pertanyaan yang akan diajukaan. Dalam laporan ini penulis
memperoleh data secara langsung dari pihak perusahaan Sari Roti yaitu bagian
HRD atau bagian hubungan masayarakat yang akan bersedia memberikan waktunya
untuk penelitian kuliah lapangan ini.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian inin peneliti menggunakan data
primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut :
1. Data
Primer
Definisi data primer menurut Sugiyono (2009), Sumber
primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Data primer dalam penelitian ini yaitu berupa wawancara yang akan diajukan
kepada bagian HRD atau hubungan masyarakat pada perusahaan Sari Roti.
2. Data
Sekunder
Definisi data sekunder menurut Sugiyono (2009), Sumber
sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari
dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta
dokumen perusahaan.” Data sekunder dalam penelitian ini yaitu struktur
organisasi, sejarah perusahaan, visi, misi serta dokumen dari perusahaan Sari Roti.
E.
Teknik
Analisis Data
Analisis data menurut Patton yang dikutip Moleong adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan
data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan
komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel,
dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan
hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Dalam penelitian ini menggunakan wawancara dengan sumber artinya
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu
dapat dicapai dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan
orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan
orang orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang
waktu.
4. Membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti
rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada,
orang pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
6. Dalam hal ini jangan sampai banyak
mengharapkan bahwa hasil perbandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan,
pendapat, atau pemikiran. Yang penting disini ialah bias mengetahui adanya
alasan alasan terjadinya perbedaan perbedaan tersebut.
Objek nyata yang akan
diteliti, sesuai dengan permasalahan yang ada dan pokok pembahasan masalah
dalam penelitian ini maka penulis akan melakukan kegiatan penelitian pada
sebagian karyawan perusahaan Sari Roti yang merupakan pihak relevan dan
tepat dengan pembahasan untuk dijadikan
sumber data yang diperlukan dalam menyusun laporan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Data Umum
1.
Sejarah Perusahaan
PT Nippon
Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun 1995. Pabrik
pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Untuk
memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan
usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya
permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun
pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka
Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan
Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik
baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi mencatatkan
saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.
Pada
tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen
Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap
produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui
Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh
Majelis Ulama Indonesia.
Sebagai
produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan,
antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang,
Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga
penghargaan dari Forbes Asia.
Lokasi parik Sari Roti :
a.
Cikarang Barat (Head Office)
Kawasan Industri MM 2100 Jl.
Selayar Blok A No. 9, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi 17520
b.
Cikarang
·
Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XII A Blok W 40-41, Cikarang,
Bekasi 17530
·
Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XVII B Blok U 33, Cikarang,
Bekasi 17530
c.
Pasuruan
Kawasan PIER, Jl. Raya Rembang
Industri No. 28, Pasuruan 67152
d.
Semarang
Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl.
Tugu Wijaya III No 1, Semarang
e.
Medan
Kawasan Industri Medan Star II, Jl.
Pelita Raya I No. 8-10 Tanjung Morawa, Deli Serdang
f.
Palembang
Jl. Kerani Ahmad RT. 38 RW. 8
Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan
g.
Makasar
Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima
10 Blok A No. 2A, Makassar, Sulawesi Selatan
Berikut sejarah perkembangan
Perusahaan Sari Roti secara Singkat :
a.
1995: Berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing dengan nama
PT. Nippon Indosari Corporation pada tahun 1995.
b.
2001: Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini mesin
(roti tawar dan roti manis).
c.
2005: Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur.
d.
2008: Perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat
e.
2010: Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28
Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.
f.
2011: Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah), Medan
(Sumatera Utara) dan Cikarang Barat (Jawa Barat).
g.
2012: Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan)
dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu lini
mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan Medan.
2. Visi dan Misi Perusahaan
a.
Visi
Menjadi perusahaan roti terbesar di
Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk – produk berkualitas
tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia.
b.
Misi
Membantu meningkatkan kualitas
hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang
bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.
3. Lokasi Perusahaan
Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl.
Tugu Wijaya III No 1, Semarang
4. Struktur Organisasi
Terlampir.
B. Data Khusus
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak perusahaan bagian hubungan
masyarakat dan bagian produksi, maka didapat data-data sebagai berikut :
1.
Jenis kompensasi
Dalam penentuan kompensasi atau pengupahan karyawan
pada perusahaan Sari Roti, perusahaan menggunakan jenis-jenis kompensasi
sebagai berikut :
a.
Pembayaran secara langsung
·
Bayaran pokok yaitu gaji dan upah.
·
Bayaran insentif yaitu bonus
·
Bayaran prestasi
b.
Pembayaran tidak langsung
·
Program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan
pensiun.
·
Bayaran diluar jam kerja yaitu liburan, hari besar, dan cuti hamil.
·
Tunjangan yaitu tunjangan hari raya.
2.
Tujuan Diadakan Kompensasi
a.
Ikatan kerja sama
Dalam pemberian kompensasi maka terjalin ikatan
kerja sama antara perusahaan dengan karyawan.
b.
Motivasi
Dengan diberikannya kompensasi atau pengupahan yang
sesui maka dengan harapan karyawan pada perusahaan akan termotivasi.
c.
Disiplin Kerja
Dengan pengupahan yang baik, karyawan bekerja dengan
disiplin dan mudah untuk memberikan tugas-tugas yang ingin diselesaikan.
d.
Mempertahankan Karyawan
Perusahaan Sari Roti juga bertujuan ingin
mempertahankan karyawan yang mempunyai keahlian yang baik.
3.
Sistem dan Kebijakan Kompensasi
a.
Sistem kompensasi
Kompensasi atau pengupahan perusahaan Sari Roti
berdasarkan sistem waktu. Dimana karyawan di berikan gaji atau upah berdasarkan
waktu kerja mereka. Seperti karyawan dibagian produksi, mereka mendapatkan gaji
sebulan sekali tanpa memperhatikan jumlah produk yang telah mereka hasilkan.
b.
Kebijakan Kompensasi
Kebijakan kompensasi pada
perusahaan Sari Roti ini besarnya ditentukan berdasarkan analisis pekerjaan,
uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, serta berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
pasal 88 ayat 1 yaitu setiap pekerja/buruh berhak memperoleh
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
4. Dasar
penentuan gaji yang dilakukan perusahaan Sari Roti memiliki empat langkah
penting antara lain :
a. Menganalisis
jabatan atau tugas
Analisis jabatan
merupakan kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas - tugas yang dilakukan
dan persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut supaya berhasil
untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan standar untuk kerja.
Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai landasan untuk mengevaluasi jabatan.
b. Mengevaluasi
jabatan
Evaluasi jabatan adalah
proses sistematis untuk menentukan nilai relatif dari suatu pekerjaan
dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini dilakukan untuk mengusahakan
tercapainya internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat
penting dalam penentuan tingkat gaji. Internal equity adalah jumlah yang
diperoleh dipersepsi sesuai dengan input yang diberikan dibandingkan dengan
pekerjaan yang sama dalam perusahaan.
c. Melakukan
survei gaji
Survei gaji dilakukan
untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting dalam
perencanaan dan penentuan gaji. Survei dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara seperti mendatangi perusahaan- perusahaan untuk mendapatkan informasi
mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan lain -
lain.
d. Menentukan
tingkat gaji
Setelah evaluasi
jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan
ranking jabatan, dan melakukan survei tentang gaji yang berlaku di pasar tenaga
kerja selanjutnya adalah penentuan gaji
C. Pembahasan
Sumber
daya manusia sangat berperan penting pada perusahaan Sari Roti, walaupun dalam
kegiatan produksi menggunakan mesin-mesin yang canggih, karyawan juga sangat
diperlukan untuk menjalankan dan mengawasi mesin-mesin tersebut. Sehingga
produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan perusahaan. Sehingga kompensasilah
salah satunya jalan agar karyawan mau bekerja dengan semaksimal mungkin.
Pengertian
kompensasi menurut Gary Dessler sesuai dengan apa yang diterapkan pada
perusahaan Sari Roti, yaitu semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir
kepada pegawai atau timbul dari kepegawaian mereka. Artinya dalam pelaksanaan
kompensasinya perusahaan sudah melakukan sesuai dengan teori yang ada.
Jenis
kompensasi yang diterapkan dalam perusahaan Sari Roti sesuai dengan teori yang
diajarkan dikampus, yaitu pemberian kompensasi seperti pembayaran secara
langsung yaitu pembayaran yang diberikan kepada karyawannya yakni bayaran
pokok, bayaran insentif, bayaran prestasi. Pembayaran secara tidak langsung
yaitu pembayaran yang dibererikan kepada karyawan seperti program perlindungan
yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan pensiun, bayaran diluar jam kerja
yaitu liburan, hari besar, dan cuti hamil, dan tunjangan yaitu tunjangan hari
raya.
Dalam
pemberian kompensasi, perusahaan Sari Roti mempunyai tujuan-tujuan tersendiri,
seperti ikatan kerja sama, motivasi, disiplin kerja, dan mempertahankan
karyawan. Dengan tujuan seperti ini, agar perusahaan dapat berjalan dengan
sebaik mungkin, hal tersebut sesuai dengan teori yang telah dikemukan oleh
Malayu S.P. Hasibuan yaitu, ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan
karyawan, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, pengaruh serikat buruh.
Sistem
kompensasi yang diterapkan dalam perusahaan Sari Roti yaitu sistem waktu,
dimana sistem waktu tersebut besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standar
waktu, yaitu karyawan diberikan gaji sebulan sekali. Administrasi sistem
pengupahan menurut waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan
tetap maupun tidak tetap. Sistem yang diterapkan pada perusahaan sesuai dengan
teori menurut Malayu S.P. Hasibuan.
Kebijakan
kompensasi pada perusahaan Sari Roti ini besarnya ditentukan berdasarkan
analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan,
serta berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan pasal 88 ayat 1 yaitu setiap pekerja/buruh
berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Dengan
kebijakan seperti ini perusahaan berharap terjalin kerja sama yang baik antara
perusahaan dengan karyawan dan sebaliknya.
Dasar penentuan gaji yang dilakukan perusahaan Sari
Roti memiliki empat langkah penting, pertama menganalisis jabatan atau tugas analisis
jabatan merupakan kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas - tugas yang
dilakukan dan persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut
supaya berhasil untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan standar
untuk kerja. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai landasan untuk mengevaluasi
jabatan. Kedua mengevaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan
nilai relatif dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses
ini dilakukan untuk mengusahakan tercapainya internal equity dalam pekerjaan
sebagaimana unsur yang sangat penting dalam penentuan tingkat gaji. Internal
equity adalah jumlah yang diperoleh dipersepsi sesuai dengan input yang
diberikan dibandingkan dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan.Ketiga melakukan
survei gaji dimana survei gaji dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal
sebagai salah satu faktor penting dalam perencanaan dan penentuan gaji. Survei
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mendatangi perusahaan-
perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat
kuesioner secara formal dan lain - lain. Keempat menentukan tingkat gaji setelah
evaluasi jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang
menghasilkan ranking jabatan, dan melakukan survei tentang gaji yang berlaku di
pasar tenaga kerja selanjutnya adalah penentuan gaji.
Dalam penelitian ini, terjadi kesesuaian antara visi
dan misi serta tujuan perusahaan Sari Roti dengan data primer yaitu data yang
didapat melalui proses wawancara dengan responden Ibu Maya selaku hubungan
masyarakat. Visinya yaitu menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan
mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau
bagi rakyat Indonesia. Ini terbukti bahwa hanya perusahaan Sari Roti yang jenis
perusahaan produksi roti pabrikasi yang memiliki lima pabrik besar dan beberapa
kantor. Sementara misinya yaitu membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa
Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal, dan aman bagi pelanggan. Kemudian misi sudah jelas terbukti yaitu
pendistribusiannya hampir seluruh Indonesia, cara pendistribusiannya seperti
supermarket, minimarket, toko kecil, dan gerobak dorong.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari
data penelitian tentang kompensasi karyawan pada perusahaan Sari Roti,
Semarang, Jawa Tengah maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Jenis
kompensasi yang diterapkan adalah :
a. Pembayaran
secara langsung
·
Bayaran pokok yaitu gaji dan upah.
·
Bayaran insentif yaitu bonus
·
Bayaran prestasi
b.
Pembayaran secara tidak langsung
·
Program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan
pensiun.
·
Bayaran diluar jam kerja yaitu liburan, hari besar, dan cuti hamil.
·
Tunjangan yaitu tunjangan hari raya.
2. Tujuan
diadakan kompensai karyawan yaitu :
a. Ikatan
kerja sama
Dalam pemberian kompensasi maka terjalin ikatan kerja sama antara
perusahaan dengan karyawan.
b. Motivasi
kerja
Dengan diberikannya kompensasi atau pengupahan yang sesui maka dengan
harapan karyawan pada perusahaan akan termotivasi
c. Disiplin
kerja
Dengan pengupahan yang baik, karyawan bekerja dengan
disiplin dan mudah untuk memberikan tugas-tugas yang ingin diselesaikan.
d. Mempertahankan
karyawan
Perusahaan Sari Roti juga bertujuan ingin mempertahankan karyawan yang
mempunyai keahlian yang baik.
3. Sistem kompensasi yang diterapkan
dalam perusahaan Sari Roti yaitu sistem waktu, dimana sistem waktu tersebut
besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu, yaitu karyawan
diberikan gaji sebulan sekali.
4. Kebijakan kompensasi pada
perusahaan Sari Roti ini besarnya ditentukan berdasarkan analisis pekerjaan,
uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, serta berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 88 ayat 1
yaitu setiap
pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
5. Dasar
penentuan gaji yang dilakukan perusahaan Sari Roti memiliki empat langkah
penting antara lain :
e. Menganalisis
jabatan atau tugas
Analisis jabatan
merupakan kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas - tugas yang dilakukan
dan persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut supaya
berhasil untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan standar untuk
kerja. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai landasan untuk mengevaluasi
jabatan.
f. Mengevaluasi
jabatan
Evaluasi jabatan adalah
proses sistematis untuk menentukan nilai relatif dari suatu pekerjaan
dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini dilakukan untuk mengusahakan
tercapainya internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat
penting dalam penentuan tingkat gaji. Internal equity adalah jumlah yang
diperoleh dipersepsi sesuai dengan input yang diberikan dibandingkan dengan
pekerjaan yang sama dalam perusahaan.
g. Melakukan
survei gaji
Survei gaji dilakukan
untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting dalam
perencanaan dan penentuan gaji. Survei dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara seperti mendatangi perusahaan- perusahaan untuk mendapatkan informasi
mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan lain -
lain.
h. Menentukan
tingkat gaji
Setelah evaluasi
jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan
ranking jabatan, dan melakukan survei tentang gaji yang berlaku di pasar tenaga
kerja selanjutnya adalah penentuan gaji.
B. Saran
Dari hasil penelitian
dan pembahasan yang penulis lakukan pada perusahaan Sari Roti serta
kesimpulan-kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran yang
mungkin dapat berguna agar perusahaan dapat berkembang, yaitu :
1. Berdasarkan
hasil penelitian mengenai pemberian kompensasi pada perusahaan Sari Roti
Semarang Jawa Tengah maka telah diperoleh gambaran bahwa pemberian kompensasi
yang telah diterapkan perusahaan terhadap karyawan sudah terlihat optimal
dengan adanya beberapa jenis kompensasi yang diberikan kepada setiap
karyawannya.
2. Dalam
sistem kompensasi berdasarkan standar waktu diharapkan memperhatikan karyawan
dengan lebih seksama agar kompensasi yang diterima sesuai dengan apa yang
dihasilkan, karena sistem kompensasi berdasarkan waktu mempunyai kelemahan
ialah pekerja yang malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian.
3. Prosedur
pemberian kompensasi karyawan yang telah ditetapkan haruslah terus dijalankan
sesuai dengan hasil penetapan pihak perusahaan dan prosedur pemberian
kompensasi karyawan pun harus dilaksanakan secara transaparan guna menghindari
terjadinya prasangka yang tidak baik dari karyawan, dan agar karyawan
mengetahui dengan jelas bahwa hak yang mereka dapatkan telah sesuai dengan
kewajiban yang telah mereka lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
2007. Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik. jakarta: Rineka Aksara
Dessler, Gary. 2000. Human
Resource Management 8th Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Dessler, Gary.2003. Human Resource Management Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall
Hani Handoko. 1993. Manajemen
Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Husein Umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
Isak Arep dan
Henri Tanjung. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Universitas Trisakti. Jakarta.
Mathis, Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: SalembaEmpat
Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Panggaben, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Ghallia Indonesia.
Siagian, S. P.
2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bumi Aksara. Jakarta.
Simamora,
H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Bandung.
Www.Sariroti.com
LAMPIRAN
STRUKTUR
ORGANISASI
Dewan
Komisaris
|
|
Nama
|
Jabatan
|
Benny Setiawan Santoso
|
Presiden Komisaris
|
Tan Hang Huat
|
Komisaris
|
Seah Kheng Hong Conrad
|
Komisaris Independen
|
Dewan Direksi
|
|
Nama
|
Jabatan
|
Wendy Sui Cheng Yap
|
Presiden Direktur & CEO
|
Indrayana
|
Direktur
|
Kaneyoshi Morita
|
Direktur
|
Takao Okabe
|
Direktur
|
Yenni Husodo
|
Direktur
|
Chin Yuen Loke
|
Direktur Tidak Terafiliasi
|
Operasional
|
|
Nama
|
Jabatan
|
Yusuf Hadi
|
Operasional
|
Alina Sofia
|
Keuangan
|
Jong Kim Kiam
|
Pengembangan Bisnis
|
Marlan Rustiady
|
Pabrik
|
Freddy Henokh
|
Penjualan dan Pemasaran
|
Damayanti Anita Dewi
|
Pengembangan SDM
|
Hendrika Visudhi
|
Pembelian
|
Fungsi
Korporasi
|
|
Nama
|
Jabatan
|
Chin Yuen Loke
|
Hubungan Invertor
|
Yusuf Hady
|
Hubungan Masyarakat
|
Arlina Sofia
|
Sekretaris Perseroan
|
Sri Mulyana
|
Hokum
|
Arif Ahmad Risandi
|
Penelitian dan Pengembangan
|
STRUKTUR
ORGANISASI
Pengembanagn &Kualitas Produk
|
Produksi
|
Pemasaran
|
Pembelian
|
Teknologi
Informasi
|
Keuangan & Akuntansi
|
SDM
|
Sekretaris Perseroan
|
Direktur
Kepatuhan
|
Direktur Keuangan
|
Direktur
Pembelian
|
Direktur
Pengembangan Produk dan Teknologi
|
Audit Internal
|
Direktur Tidak
Terafiliasi
|
Presiden Direktur
|
Dewan Komisaris
|